Kunjungan Industri ke PT. Coca Cola Bottling Indonesia

 Era globalisasi menuntut seseorang untuk terus meningkatkan kompetensi dan keahlian guna menghadapi persaingan yang semakin ketat. Selain kompetensi, hal yang tidak kalah penting adalah pengalaman, terutama pengalaman di lapangan yang berhubungan dengan kompetensi dan keahlian yang dimiliki seseorang tersebut.
Salah sati cara yang dilakukan untuk mengembangkan kompetensi dengan memperluas pengetahuan dan pengalaman adalah dengan mengadakan kunjungan industri. kunjungan industri yang dilakukan tentunya harus sesuai dengan apa yang ingin di ketahui dari bidang industri yang di datangi. kali ini kami melakukan kunjungan industri ke PT. Coca Cola Bottling Indonesia yang bertempat di semarang. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Mereka memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan mereka memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. 
Kunjungan industri yang dilakukan berfokus pada tema "proses produksi". Disini kami memdapatkan pengetahuan langsung dari lantai produksi tentang bagaimana proses produksi dari produk-produk Coca Cola tersebut. Dalam aktifitas kunjungan industri tersebut peserta dibawa kelantai produksi dari mulai pembersihan botol hingga pengemasan, yang selanjutnya tinggal didistribusikan. Namun, seperti biasa pada tahap ini peserta dilarang untuk mengambil atau mengabadikan gambar di area lantai produksi.
Sebenarnya sebelum peserta memasuki tahap melihat langsung proses produksi dilantai produksi, pihak Coca Cola menyambut dengan pembukaan, pemutaran video, penjelasan mengenai PT. Coca Cola  Botling Indonesia yang bertempat di semarang. Pada sesi ini dari pihak Coca Cola membuka pertanyaan seluas-luasnya mengenai perusaan itu sendiri.

Workshop Kekreatifitasan dan Kewirausahaan

 
Semakin ketatnya persaingan dalam berbagai bidang, khususnya dalam pekerjaan ketika mahasiswa teknik industri telah lulus dari bangku kuliah. Hal ini memberikan pengaruh bagi mahasiswa teknik industri untuk menigikuti dan mempelajari perkembangan tersebut. Hal ini berkaitan dengan tuntutan dari persaingan global yang ada di dunia industri, baik industri manufaktur maupun industry-industri jasa yang mengharuskan seorang lulusan teknik industri tidak hanya memiliki skill yang hebat dalam teori tetapi harus diimbangi dengan  skill tambahan yang mumpuni. Salah satunya adalah skill kewirausahaan dan organisasi (kemampuan bekerja dalam satu tim).
Kemampuan kewirausahaan dan berorganisasi perlu dimiliki oleh lulusan teknik industri, karena ketika terjun langsung dalam dunia industri, ada dua komponen utama yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Dua komponen tersebut adalah alat dan user (manusia). Ketika bekerja dengan peralatan (mesin), maka kemampuan  (skill) ilmu teoritis yang digunakan untuk bekerja (mengendalikan mesin. Akan tetapi ketika kita bekerja dengan manusia lain Organisasi), maka tidak hanya kemampuan teoritis yang kita perlukan tetapi ada kemampuan tambahan yang kita butuhkan.


Melihat keadaan yang seperti itu, sehingga Teknik Industri UTY mengadakan workshop kekreatifitasan dan kewirausahaan. kegiatan yang diadakan pada tanggal 3 desember 2011 itu berjalan dengan lancar. Dan mampu menumbuhkan bakat peserta dalam skill kewirausahaan dan pengetahuan tentang kekreatifitasan membuat produk ( deterjen dan shampo mobil ). Skill kewirausahaan di  kembang tumbuhkan dengan cara tiap peserta yang telah di bagi kedalam kelompok di haruskan untuk mempromosikan produk yang telah dibuat sendiri. Hal ini tentunya akan merangsang insting marketing ( pemasar ) dalam jiwa peserta.

Jalan-Jalan di Malioboro

Nama Malioboro berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga. Konon, jalan ini memang selalu dipenuhi bunga saat perayaan atau upacara tertentu. Malioboro 1980. Suasana kuno Malioboro masih terasa dengan masih berdirinya gedung-gedung dan bangunan tua peninggalan jaman Belanda. Malioboro 2000. Renovasi gedung-gedung baru membuat romantika Malioboro kuno makin tak terasa. Malioboro kini adalah Malioboro yang modern dan semrawut. Tapi Malioboro tetap saja membuat rindu. 
Malioboro tidak lepas dari kota Jogja, bahkan bisa dibilang sudah menjadi ikon kota Jogja. Setiap kali menyebutkan Malioboro, orang akan tahu bahwa Malioboro itu di Jogja. Malioboro yang terletak sekitar 1 km dari Kraton Jogja merupakan pusat perekonomian yang sangat ramai di kota Jogja. Di jalan ini berdiri pertokoan, rumah makan hotel dan perkantoran yang membuat kawasan ini tidak pernah lengang. Di ujung Selatan dari kawasan ini, tepatnya di Jl. Ahmad Yani, terdapat Pasar Beringharjo yang juga dikenal dengn sebutan 'Pasar Gede. Terdapat juga Benteng Vredeburg yang dulunya merupakan benteng pertahanan Belanda dari serangan pasukan Kraton. Diseberang benteng ini adalah Gedung Agung, yang dulu pernah digunakan sebagai Istana Negara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno saat ibukota negara dipindahkan ke Jogjakarta.
Di kawasan Malioboro ini terkenal juga dengan para pedagang kaki lima. Anda bisa berbelanja aneka produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, bermacam tas, sandal, sepatu juga blangkon (topi khas Jawa) serta barang-barang perak, emas, hingga pedagang yang menjual pernak pernik lain. Saat berbelanja di kaki lima, anda bisa menawar harga barang yang akan anda beli, jika pandai menawar dan beruntung, anda bisa mendapatkan penurunan harga sepertiga atau bahkan setengah harga dari harga yang ditawarkan.
Saat hari mulai menjelang sore, banyak lapak lesehan yang mulai dibuka. Disini anda bisa menikmati makanan khas Jogja seperti gudeg atau pecel selain itu juga  tersedia aneka masakan oriental ataupun seafood. Bagi anda yang ingin mencicipi makanan di sepanjang jalan Malioboro, pastikan untuk meminta daftar harga serta memastikan harganya pada penjual  guna menghindari naiknya harga yang kurang wajar.

Kompetisi Desain HMTI UTY

Minggu 18 agustus 2011, Teknik Industri  UTY mengadakan presentasi lomba desain ergonomi yang diikuti oleh 3 perguruan Tinggi swasta(PTS)  yang ada di Yogyakarta yaitu UTY,UAD,UII yang telah diseleksi sebelumnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang sidang kampus 1 UTY yang bertempat di Ringroad utara Sleman, kegiatan ini dimulai pada jam 09.00 WIB sampai jam 13.00 WIB. Juri dalam lomba tersebut berasal dari dosen UTY yaitu Suseno S,Tp, MT dan dari dosen UII Dr. Ir. H. Hari Purnomo, MT.
Acara yang dimulai dengan sambutan oleh Arifin selaku ketua panitia berlangsung dengan lancar, sesuai dengan harapan yang di sampaikan oleh ketua panitia pada sambutannya. “Acara ini juga diharapkan menjadi pintu gerbang mahasiswa untuk mengerti dunia usaha dibidang desain” kata dari Ari Zaki ST dalam sambutannya mewakili prodi Teknik Industri. Tidak hanya itu, peserta juga berharap acara ini menjadi ajang penumbuh kekreatifitasan mahasiswa teknik industri pada umumnya.
Acara ini dimeriahkan  dengan desain-desain inovatif dari Anastasya dkk (UII) dengan desain produk One click-Cheese cutting bar, Halim dkk (UTY) dengan desain tefflon multifungsi, Nurdin dkk (UII) dengan desain The elegant design of stove and sink, dan Mei Haryono dkk (UAD) dengan desain perancangan glass tray. Bagai gading yang tak retak, sebagus desain yang dibuat ternyata masih mendapat masukan dari dewan juri. Mulai dari kompleksitas desain hingga kelayakan produk yang dibuat untuk diproduksi. Dr. Ir. H. Hari Purnomo, MT selaku juri juga menambahkan “banyak desain yang dibuat peserta adalah hanya dari pemikiran peserta saja, tanpa mendengarkan suara konsumen (consumen voice)”.
Peserta yang diberi waktu 20 menit untuk menjelaskan dan sesi tanya jawab ini mampu menerangkan dan mendeskripsikan desainnya secara terperinci pada tamu yang datang. Presentasi dimulai dari grup dari UTY, yang selanjutnya disusul oleh UII (nurdin), (UII) Anastasya, dan (UAD) mei haryono. Para tamu yanmg telah diberikan hak untuk bertanya mulai bertanya pada presentasi yang pertama. Penanya dimulai dari Ari Zaki ST, salah satu Dosen Dari Teknik Induistri UTY. Presentasi yang berlangsung cukup lama tersebut dibanjiri oleh banyak pertanyaan oleh para tamu yang datang. Lomba ini akhirnya di menangkan oleh Natasha, dengan juara 2 oleh Halim dari UTY, dan juara 3 dari mahasiswa UII ( Nurdin, dkk).
Di akhir presentasi sebelum pengumuman pemenang Dr. Ir. H. Hari Purnomo, MT menyampaikan  masukannya kepada para peserta, dan sedikit materi pada para tamu. “banyak mahasiswa yang mendesain hanya pada aspek mikroergonomi, padahal sekarang desain yang diterima itu sudah masuk pada aspek makroekonomi” begitulah kata Dr. Ir. H. Hari Purnomo, MT. “desain pada aspek makroergonomi akan menjadikan produk akan bernilai ekonomi” begitu lanjutnya.