Apa Prospek Lulusan Teknik Industri?

Secara klasik, mengingat lahirnya Teknik Industri adalah untuk melayani sektor manufaktur, maka bidang kerja dari lulusan teknik industri adalah pada jalur Production Officer hingga ke Director.
Deksripsi kerjanya adalah memastikan jalannya produksi dan operasi secara efisien dan efektif hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang terbaik (excellence). Ini mencakup (walaupun tidak terbatas pada):
  • evaluasi standard waktu kerja: Berapa waktu sesungguhnya dalam mengerjakan suatu urutan pekerjaan yang normal, dengan menyeimbangkan antara kemampuan manusia normal dg tuntutan organisasi.
  • merancang bagaimana cara kerja manual terbaik: bagaimana memastikan sebuah desain kerja dapat mengoptimalkan kemampuan manusia dan hukum alam – memanfaatkan gravitasi misalnya.
  • merancang dan memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja: Bagaimana susunan dan urutan fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang atau proses bisa berjalan dengan tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga memakan waktu yang berharga. Facility Layout and Plant Designer
  • penyusunan jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh fasilitas produksi serta bagaimana menyimpannya: untuk memastikan bebas hambatannya proses produksi, tentunya anda harus memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung harus tersedia ketika produksi dilakukan. Jangan seperti masak di dapur untuk nasi goreng, ketika sudah mulai ternyata nasinya nggak cukup (atau masih dalam bentuk beras) – PPIC Officer/Manager – PPIC: Production Planing and Inventory Control.
  • menjaga tingkat operasi dari setiap sumber daya (mesin, peralatan dsb) dalam kondisi optimal melalui manajemen pemeliharaan: (Maintenance Officer/Manager)
  • menjamin mutu produk yang berasal dari mutu proses yang baik: (QA (Quality Assurance) Officer/Director)
Hal-hal diatas menjadi sebuah pekerjaan, yang hampir dapat dikatakan rutin, harus dilakukan dengan kecepatan perubahan produk yang saat ini terjadi. Dulu untuk merubah sebuah produk kita membutuhkan waktu 3-5 tahun, sekarang untuk produk-produk tertentu yang sarat dengan teknologi (HP/Mobile Phone), kita perlu mengubahnya dalam hitungan 1-2 tahun bahkan bulanan. Bayangkan anda harus memproduksi ribuan dan jutaan produk yang lama tetapi sudah mulai memproduksi ribuan produk baru dalam sebuah fasilitas produksi. Toyota terkenal dengan kemampuannya untuk memproduksi beberapa produk sekaligus dalam satu fasilitas. Artinya mobil kijang, corolla, dan lainnya, dirancang sedemikian rupa untuk menggunakan fasilitas yang sama.
Melebar ke Jasa. Tetapi seiring dengan kebutuhan akan hal yang sama terhadap efisiensi dan efektivitas dibidang industri lainnya, termasuk industri jasa, maka semakin berkembang pulalah ruang lingkup kerja Teknik Industri. Saat ini dari penelusuran yang dilakukan kepada para lulusan TI-UI, diketahui mereka lebih banyak bekerja di sektor jasa dibandingkan manufaktur. Hal ini diakibatkan memang kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas ternyata tidak hanya dituntut di industri manufaktur, tetapi juga industri jasa.
Jabatan yang sering diambil menyangkut QA (Quality Assurance), Business Excellence Team, Standard and Procedure Development Officers, dan Pemasaran, Operations Officer hingga Directors – (Kata Operations menggantikan kata Productions karena dalam dunia jasa memproduksi jasa merupakan sebuah konsep operasi). Mereka terserap di perbankan, stasiun televisi, telekomunikasi, teknologi informasi, pemerintahan, konsultan, asuransi, energi, rumah sakit, pendidikan dan sebagainya.
Kembali, kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas sebenarnya ada disemua sektor industri. Kata industri bahkan diletakkan untuk menjelaskan industri pendidikan, industri pariwisata dan industri telekomunikasi. Tergantung dari para alumni teknik industri untuk mendefinisikan dan menterjemahkan kemampuan mereka untuk bekerja multisistem, multifungsi dan multipendekatan terhadap sektor-sektor industri baru. Saya sudah mengimplementasikan pendekatan dan ilmu teknik industri di bidang pemerintahan (yang paling sering dituding tidak efisien dan efektif) dan rumah sakit. Di negara referensi Teknik Industri, Amerika, melalui lembaga profesi Institute of Industrial Engineers – www.iienet.org, terlihat bahwa alumni TI disana dibagi menjadi beberapa perkumpulan mencakup perkumpulan sistem kesehatan (SHS – Society of Health Systems), SEMS (Society of Engineering and Management Science), Engineering Economy, Quality and Reliability Management, Operations Excellence dan lainnya.
Bukannya bidang-bidang tersebut sudah ada ahlinya? Tentu saja, dan jika berbicara keahlian spesialisasi memang demikian. Tetapi trend saat ini adalah pendekatan yang multidisiplin dan multidimensi lebih dibutuhkan, mengingat meningkatnya kompleksitas dari permasalahan. Keunggulan inilah yang ditawarkan oleh Teknik Industri, yang secara kurikulum menekankan terhadap pendekatan multidisiplin ini, ditambah dengan kemampuan perancangan (design capability) dengan latar belakang keteknikan kuat. Latar belakang keteknikan inilah yang menguatkan kemampuan mengembangkan metodologi yang logis dan terstruktur, dibandingkan dengan bidang ilmu lainnya.

Hal-hal Tersebutlah yang juga menjadi alasan mengapa lulusan prodi Teknik Industri sangat banyak dibutuhkan, Secara lebih spesifik dibutuhkan antara lain dalam bidang:

Industri Manufaktur
  • Supervisor produksi
Kebanyakan industri manufaktur mensyaratkan posisi ini diisi oleh pria karena jam kerjanya yang biasanya berdasarkan shift. Walaupun sistem shift seringkali tidak berlaku untuk level supervisor, namun tanggung jawab jabatan kerap menuntutnya untuk paling tidak sekedar hadir di tiap shift. Belum lagi apabila terjadi masalah di luar kendali.
  • Quality system management (Quality Assurance)
Tanggung jawab bagian ini bukanlah mengecek kualitas produk maupun material, melainkan menjaga berjalannya sistem yang telah dibakukan berdasarkan standar internasional sistem kualitas. Industri manufaktur yang telah menerapkan sistem kualitas mutu internasional seperti ISO harus secara berkala meninjau apakah proses yang berjalan sudah sesuai dengan panduan yang dibuat dan apakah panduan tersebut selalu diperbarui jika ada perubahan.
  • Inventory management
Karena keterbatasan area yang dimiliki perusahaan untuk penyimpanan barang jadi, setengah jadi, maupun material, diperlukan adanya manajemen penyimpanan. Ini juga salah satu ilmu dasar pada jurusan Teknik Industri. 
Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam manajemen penyimpanan, seperti harga barang, dimensi kemasan barang, luas area yang tersedia, lama pemesanan ke supplier, seberapa sering barang jadi dibeli konsumen, dan berapa lama masa garansi atau kadaluarsa barang.

Industri Jasa

  • Personnel management
Manajemen personalia merupakan posisi yang selalu ada di setiap perusahaan, namun dengan nama yang berbeda-beda. Tanggung jawab bagian ini adalah untuk pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Meliputi analisis kemampuan apa yang harus dimiliki tiap SDM berdasarkan deskripsi pekerjaannya, dan pelatihan apa yang perlu diikutinya untuk memiliki kemampuan tersebut.
  • Project management
Dalam jurusan Teknik Industri juga dipelajari mengenai manajemen proyek. Tanggung jawabnya adalah memecah suatu proyek ke dalam tugas-tugas kecil, kemudian menjadwalkannya sehingga proyek tersebut selesai pada waktu paling singkat yang bisa dicapai, dan membagi-bagi tugas tersebut ke orang atau bagian yang sesuai.
Lain-Lain
Lowongan kerja Teknik Industri  sangat beragam karena begitu komprehensifnya silabus Teknik Industri dalam mempelajari suatu proses dari hulu ke hilir, maka kemampuan spesialisasi tambahan di luar itu akan sangat menguntungkan, seperti misalnya kemampuan pemrograman komputer, bahasa asing, maupun desain.




sumber :
http://hidayatno.wordpress.com/2008/03/24/bidang-kerja-teknik-industri/
http://infoedukasi.net/2012/02/11/apa-itu-teknik-industri-dan-apa-prospek-lulusannya/

Teknik Industri ? Jurusan Apa Itu?


Teknik industri merupakan pencabangan keilmuan teknik yang berasal dari Amerika Utara. Itulah sebabnya di negara-negara eropa atau persemakmuran (commonwealth) anda tidak akan menemukan teknik industri, tetapi lebih spesifik lagi menjadi teknik manufaktur (manufacturing engineering) atau teknik manajemen (engineering management). Secara historis, teknik industri merupakan pencabangan dari keilmuan teknik mesin yang pada awalnya berfokus kepada bagaimana mengelola tidak hanya mesin-mesin manufaktur tetapi secara lebih makro: sebuah sistem manufaktur sebagai sebuah sistem terintegrasi. Mengingat pada saat itu memang dibutuhkan seorang ahli yang tidak hanya mengerti konsep dasar permesinan tetapi juga sanggup mengelola aliran produsi, penjadwalan, biaya dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah sistem manufaktur.

Secara definisi keilmuan teknik industri adalah

Industrial Engineering concerned with the design, improvement and installation of integrated systems of people, materials, equipment and energy …
… It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical and social sciences together with the principles and methods of engineering ..
.. to specify, predict and evaluate the results to be obtained from such a system
Definisi ini diambil dari asosiasi profesi teknik industri dunia Institute of Industrial Engineering (IIE) – www.iienet.org


Definisi ini saya bagi menjadi tiga bagian utama untuk memudahkan penjelasannya:
Bagian 1: Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi …
Bagian ini mendeskripsikan 3 peran utama yang harus dilakukan seorang teknik industri yaitu merancang, meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi.
Kita mulai dari sistem terintegrasi.  Dalam definisi ini dijelaskan bahwa sebuah sistem terintegrasi pasti memiliki minimal 4 komponen (sub-sistem) yaitu manusia, material, peralatan dan energi. Ini berarti semua sistem yang memproduksi atau meningkatkan nilai tambah baik berupa barang maupun jasa adalah obyek yang dikelola oleh teknik industri. Ini karena hampir semua sistem pasti memiliki ke-4 unsur tersebut.
Terintegrasi menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi dari ke-4 unsur tersebut bermuara kepada sebuah perilaku sistem yang lebih dari hanya penggabungan sederhana ke-4 unsur tersebut. Seorang manusia adalah sebuah sistem terintegrasi yang menjadi manusia karena semua sub-sistemnya berinteraksi sedemikian rupa. tetapi jika dimasa yang akan datang kita bisa mendesain tubuh manusia dari komponennya kemudian menyatukannya apakah akan menjadi manusia?
Variasi yang terjadi dalam pendidikan teknik industri didunia biasanya bersumber dari pendefinisan sub-sistem dalam sebuah sistem (bisa lebih banyak dari 4 sub-sistem) serta perbedaan penekanan terhadap sub-sistem mana yang diperdalam pemahamannya. Tetapi semuanya pasti memiliki minimal 4 sub-sistem ini sebagai dasar. Untuk melihat perbedaan ini silahkan berkunjung ke www.ie.ui.ac.id (dibagian IE @ UI) untuk melihat bagai TIUI membagi sistem industri kemudian menterjemahkannya kedalam kurikulum yang bernuasa “back to basic“.
Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem. Sistem yang paling klasik yang dirancang adalah sebuah sistem produksi manufaktur, baik hanya sebuah 1 line produksi atau lengkap 1 buah pabrik. Tetapi pada kenyataannya, sistem disini dapat berupa pula sebuah sistem solusi integratif (integrated solution systems), yaitu rancangan solusi yang “khas TI”: rancangan yang multi-perspective, multi-disiplin, multi-approach dan multi-dimensi. Solusi yang multi inilah yang menjadi kekuatan TI. Disinilah letak kemampuan integratif, yang membuat banyak lulusan teknik industri bekerja pada bidang konsultasi.
Meningkatkan dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat aturan, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini mencakup kepekaan mengidentifikasikan masalah, kemampuan analisa dengan berbasis data menggunakan ilmu statistik, berfikir sistem dan lain sebagainya yang berguna dalam memecahkan masalah.
Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi membutuhkan ilmu manajemen proyek, walaupun manajemen proyek untuk teknik industri tentu berbeda dengan teknik sipil.
Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berfikir jauh kedepan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Dalam 7 kebiasaan manusia efektif, konsep ini dikenal sebagai mulailah dari hasil akhir yang diinginkan (Begin With the End in Mind). Penterjemahan konsep ini contohnya adalah design for maintenance, design for manufacture, design for six sigma dsb. yaitu sebuah konsep perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatannya bahkan pengontrolan kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.
Bagian 2: .. untuk ini dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-imu sosial serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa ..
Bagian ini menunjukkan kebutuhan keilmuan dasar untuk mendukung peran seorang teknik industri dan penegasan bahwa teknik industri walaupun erat dengan ilmu sosial masih merupakak bidang teknik. Itulah sebabnya dalam kurikulum teknik industri tahun pertama sarat dengan kuliah-kuliah dasar keteknikan seperti kalkulus, aljabar linear, fisika, kimia dan sebagainya, walaupun muatannya tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dari teknik industri.
Prinsip dan metodologi teknik/rekayasa adalah penekanan pada aspek desain, prototyping dan membangun sistem (develop=engineer) yang merupakan ciri khas bidang ilmu teknik. Jika ahli teknik lain membangun sistem nyata (tangible) seperti jembatan, bangunan, mesin dsb, maka ahli teknik industri memiliki tugas yang lebih berat, yaitu membangun yang nyata (pabrik atau proses produksi) tetapi pada saat yang sama membangun yang tidak nyata (intangible) seperti sistem penilaian kinerja, sistem pengembangan SDMnya, perhitungan activity based costingnya, jadwal pemeliharaanya, dsb. Jadi kerjaannya malah lebih berat.
Bagian 3: .. untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi.
Bagian 3 merupakan sebuah konsekuensi yang logis dari penterjemahan bagian 1 dari definisi teknik industri, yaitu 3 peran utama teknik industri tentunya akan menciptakan sebuah sistem baru atau sistem perbaikan dengan kinerja yang lebih baik. Ini berarti perbaikan atau perancangan harus berorientasi kepada fakta dan data.
Ada 3 permasalahan dalam kinerja, yaitu bagaimana menspesifikasikan kinerja, memprediksi kinerja yang telah dispesifikasikan dan bagaimana mengevaluasinya.
Menspesifikasikan: Kinerja harus dispesifikasikan di awal sebuah perancangan atau peningkatan sistem, karena setiap pihak bisa jadi memiliki perbedaan persepsi terhadap arti kinerja. Seorang ahli keuangan mengatakan kinerja baik dari sebuah sistem adalah penghematan biaya, seorang marketing mengatakan kinerja baik berarti memenuhi kebutuhan pelanggan, seorang manajer produksi mengatakan kinerja baik adalah kesesuaian dengan standard produk. Semua kinerja ini tidak ada yang salah, tetapi semua kinerja ini bisa saling bertentangan dan berakibat sistem tidak akan kemana-mana, sehingga perlu diselaraskan.
Menspesifikasikan, juga berarti seorang teknik industri harus menentukan indikator, cara mendapatkan indikator, merancang cara mencari data, menentukan alat yang digunakan untuk mengukurnya, frekuensi pengukuran dsb.
Memprediksi: setelah dispesifikasikan, tentunya ketika merancang atau meningkatkan sistem kita sudah bisa mendapatkan semacam gambaran bagaimana sistem tadi berfungsi nantinya dan bagaimana kinerjanya. Artinya, kinerjalah yang menjadi patokan anda dalam memperbaiki dan merancang sistemnya, bukan berdasarkan feeling atau malah tidak memiliki dasar sama sekali (hanya karena pengin aja)
Mengevaluasi: tentunya setelah sistem diperbaiki atau dirancang dan diinstalasi, maka kita perlu melakukan evaluasi secara riil terhadap kinerja yang telah dirancang pada saat awal. Jika kinerja telah dispesifikasikan dengan baik pada saat awal, maka pada langkah ini dijalankan pengevaluasian kinerja. Tentunya hasil dari evaluasi akan menjadi umpan balik dalam perbaikan berikutnya.

sumber : http://hidayatno.wordpress.com/2008/02/29/apa-itu-teknik-industri/

Dahlan Iskan yang Menginspirasi

Pemuda agak ceking itu mengenakan paduan celana kain dan kaus berkerah yang menutupi sebagian kulit sawo matangnya. Tatapan mata tajam tersorot dari wajah bulatnya. Sedikit tirus, tonjolan tulang di kedua pipinya kokoh di bawah kening yang tertutup poni. Telapak kakinya hanya mengenakan sandal. Pemuda itu adalah aktivis Organisasi Pelajar Islam Indonesia. Pemuda itulah yang menarik perhatian gadis putih cantik Nafsiah Sabri, perempuan asal Loa Kulu, Kutai Kertanegara yang juga aktivis perempuan di organisasi tersebut.

Dahlan muda adalah orang yang serius, idealis dan terkesan cuek dengan perempuan. Nafsiah Sabri gadis manis itu terus berusaha mencari-cari perhatian Dahlan Muda, dan akhirnya sisi kemanusiaan Dahlan Muda tidak bisa menolak kehadiran perempuan humoris, ceria dan cantik Nafsiah Sabri, merekapun menikah.

Dahlan muda yang memutuskan meninggalkan bangku kuliah, bekerja sebagai wartawan di Surat Kabar Mingguan Mimbar Masyarakat samarinda Kalimantan Timur. Pekerjaan Sebagai wartawanpun tidak lepas dari aktivitasnya sebagai aktivis kampus yang pernah dikejar-kejar meliter karena kasus Malari yaitu pengibaran bendera hitam bersama teman-temannya di Tugu Nasional persis di sebelah Kantor Pusat BNI 46 Samarinda di Jalan Pulau Sebatik sebagai bentuk perjuangan antimodal asing. ” kami ini sebagai anak muda harus menegakkan keadilan,” kata Dahlan Muda ketika ditanya tentang alasannya.

Alwy pendiri Surat Kabar Mimbar Masyarakat menyelamatkan Dahlan dari kejaran militer, salah satu pesan ALwy kepada Dahlan Muda adalah “Kalau kamu mau tetap jadi aktivis? Mau idealis? Mau mengkritik tetapi tidak akan ditangkap? Ada caranya,” kata Alwy yang lahir di Singkang, Sulawesi Selatan. “Bagaimana caranya?” Dahlan yang kadung penasaran balik bertanya. Sembari mengulas senyum, Alwy menjawab, “Ikut saya. Kamu jadi wartawan.”

Setelah menikah dengan Nafsiah Sabri, mereka menyewa rumah sangat sederhana di Samarinda.Seluruh tiang rumah sewaan ini menancap di Sungai Karang Mumus, anak Sungai Mahakam. Hanya teras rumahnya yang menempel di bibir jalan raya. Tak ada perabotan memadai di rumah itu. Kasur tempat mereka tidur pun harus digulung kalau siang hari agar rumah tanpa kamar itu tetap terasa lebar.

Nafsiah adalah seorang guru SD. Gajinya banyak menunjang kehidupan sehari-hari. Ketika lahir anak pertama mereka, Azrul Ananda –(kini presiden direktur Jawa Pos)– mereka bisa menyewa rumah yang ada kamarnya meski di gang sempit. Setelah direkrut Majalah Tempo, pada akhir dekade 1970-an, Dahlan pindah ke Surabaya dan menjadi kepala biro Jawa Timur. Dahlan sering terlihat tidak sabar. Dia seperti ingin segera menggulung dunia. Majalah Tempo yang terbit sekali seminggu membuat Dahlan merasa banyak menganggur. Sementara materi berita di Jawa Timur banyak sekali.

Wartawan seproduktif Dahlan tentu gelisah. Diam-diam, Dahlan menulis berita untuk sebuah media di Surabaya. Bahkan berita-berita yang ditolak Tempo ia kirim ke media itu. Dia pernah ditegur Tempo dengan sikapnya. Sejak di Samarinda, keinginan Dahlan memiliki koran harian memang besar sekali. Potensi dan semangat Dahlan inilah yang menjadi salah satu pertimbangan manajemen Tempo membeli harian Jawa Pos dan akhirnya Dahlan menjadikan Jawa Pos menjadi perusahaan media terbesar di Indonesia bahkan dunia.

Dahlan adalah orang yang keras dan tegas dalam mengambil keputusan, baik di perusahaan maupun dalam keluarganya. Pernah suatu ketika Nafsiah setelah pindah ke Surabaya ingin kembali mengajar di sekolah, tapi Dahlan tidak mengizinkan. Bahkan perempuan ini tidak bisa lagi menemukan ijazah dan surat-surat penting lainnya. Ketika ijazah itu ia tanyakan kepada Dahlan. Jawaban Dahlan, “Sudah saya bakar.” Tapi Nafsiah tidak yakin suami yang dipanggilnya dengan sebutan ‘Bapak Rully (Azrul)’ itu telah membakar ijazahnya. “Curiganya, surat-surat penting saya hanya disembunyikan,” tuturnya.

Nafsiah Sabri adalah perempaun yang juga tegas dan bersuara lantang namun tetap lembut, humoris, dan penuh perhatian. Saat Dahlan hendak hendak berangkat kerja, ia seringkali memanggil dan mengejar Dahlan sampai ke pekarangan rumah untuk sekadar membetulkan kerah baju yang tidak teratur. Kadang, dia menyisir rambut Dahlan yang awut-awutan. Saya pernah berseloroh, “Untung saja Mas Dahlan tidak pakai sepatu. Kalau tidak, kakak harus tambah kerjaan ekstra, membetulkan tali sepatunya.” Dahlan beruntung mendapatkan istri seperti Nafsiah yang patuh, penyantun dan sangat perhatian pada suaminya.

 Sampai mereka menempati rumah lumayan bagus di Rungkut, Surabaya, memerhatikan kerapian Dahlan itu tetap dilakukan. Tentu tidak ada seorang pun yang melebihi kecemasan Nafsiah ketika diputuskan hati Dahlan harus diganti karena serangan kanker yang ganas. Namun Allah SWT berkehendak lain, alhamdulillah, semuanya berjalan baik. Musibah inilah yang melecut Dahlan untuk berbuat lebih untuk sesama. Berbekal keuletan, ketabahan, keteguhan dan kesabaran hati Nafsiah dalam mendampingi Dahlan akhirnya Dahlan bisa sukses seperti sekarang ini. Nafsiah adalah salah satu faktor sangat penting dalam menentukan sukses Dahlan Iskan. Di luar itu, sebagai perempuan Nafsiah acapkali digoda rasa cemburu. Maklum, Dahlan adalah sosok yang populer bak selebriti. Namun dengan iman dan pemikiran muslimahnya, Nafsiah mampu mengatasi goncangan perasaannya.

Dahlan adalah manusia ‘autodidak brilian bertangan dingin’. Sukses yang dicapainya hingga sekarang merupakan jerih payah keuletan, ketekunan, kejujuran, dan nasib baik. Meski sudah jadi orang sukses dan penting secara nasional, penampilan dan karakternya tidak banyak berubah. Komitmen moralnya terhadap orang kecil tetap konsisten. Di usianya yang sudah 61 tahun, dengan tanggung jawab pekerjaan yang makin luas, Dahlan tetap pekerja keras dan produktif menulis.

Penulis jadi teringat dibalik sukses Soeharto ada ibu Tien yang sangat mencintai dan menenangkan hati, Dibalik Kecermelangan Habibie ada Ibu Ainun yang sangat sabar dan penyayang, dibalik kegigihan Dahlan Iskan ada Ibu Nafsiah yang terus mensupor dan penuh perhatian. Laki-laki tidak akan bisa jadi apa-apa tanpa ada wanita hebat yang mendampinginya.


sumber : http://www.aanhunaificeo.com/2012/04/kisah-inspiratif-dahlan-iskan-muda.html

Apa itu Just In Time?

Bagi sebagian orang masih merasa asing dengan istilah Just In Time ( JIT ). Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.

Sistem ini dirintis oleh Toyota Motor Corporation dan dikenal juga dengan Sistem Produksi Toyota, yang kemudian dikenal juga dengan istilah Sistem Produksi Ramping (Lean Production System) dan sistem kanban.

Konsep Just In Ti me (JIT) adalah sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan terbaik yang ada di Jepang, sejak awal tahun 1970an, JIT pertama kali dikembangkan dan disempurnakan di pabrik Toyota Manufacturing oleh Taiichi Ohno, oleh karena
itu Taiichi Ohno sering disebut sebagai bapak JIT, Konsep JIT berprinsip hanya memproduksi  jenis-jenis barang yang diminta (what) sejumlah yang diperlukan (How much) dan pada saat dibutuhkan (When) oleh konsumen.

Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In Time yaitu:
1. Menghilangkan semua aktifitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa.
2. Komitmen terhadap kualitas prima.
3. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.
4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah.

Untuk mencapai empat konsep tersebut perlu diterapkan sistem dan metode sebagai berikut :
a. Sistem kanban  untuk mempertahankan produksi Just In Time (JIT).
b. Metode kelancaran dan kecepatan produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.
c. Optimalisasi waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi.
d. Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang fleksibel.
e. Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil (small group) dan sistem saran untuk meningkatkan skills    tenaga kerja.
f. Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh bagian perusahaan
Persediaan JIT adalah untuk sistem persediaan yang dirancang guna mendapatkan barang secara tepat waktu. Pada persediaan JIT mensyaratkan bahwa proses atau orang yang membuat unit-unit rusak dapat dikirim untuk menunggu pengerjaan ulang atau menjadi bahan sisa. Sistim JIT menghapus kebutuhan akan persediaan karena tidak ada produksi sampai barang akan dijual. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus mempunyai pesanan terus menerus agar dapat berproduksi.

Dalam system JIT menerapkan untuk membeli barang hanya dalam kuantitas yang dibutuhkan saja. Untuk itu perusahaan harus mengikat kontrak panjang kepada pemasok agar bersedia mengirimkan barang yang kita pesan sesering mungkin. Hal ini agar tidak adanya persediaan di gudang.

Produsi JIT adalah suatu sistem dimana tiap komponen dalam jalur produksi menghasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya dalam jalur produksi. Perusahaan harus memproduksi barang sesuai dengan jumlah pesanan agar tidak adanya persediaan.

Pada system JIT perusahaan harus meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lain. Untuk perusahaan harus memperhatikan kualitas mutunya. Dalam pengiriman barang dalam JIT harus tepat waktu, sesuai dengan jumlah pesanan dan dengan kualitas yang bermutu tinggi. Karena hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan produksi. Jika pelanggan senang maka ia akan sering melakukn pesanan terhadap perusahaan produksi dan sebaliknya jika pelanggan tidak puas maka pelanggan akan memilih ke perusahaan produksi lainnya.

Menjadi Pendidik Yang Berkarakter dan Menumbuhkan Orang-Orang Yang Berkarakter Kuat

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Jika kita berbicara masalah pendidikan, hal utama yang akan terbesit pada benak kita adalah seorang pendidik. Iya pendidik, pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu: Guru, Dosen, Konselor, Pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, Ustadz, dan sebutan lainnya.
Namun berbicara tentang pendidikan dewasa ini, tidak dapat dilepaskan oleh peranan pendidikan berkarakter. Ironis memang ketika melihat realitas di negeri ini, dimana pendidikan kita bukannya membaik, tetapi semakin melemah. Sebagai contoh yaitu kasus kekerasan atau tawuran antar pelajar yang marak terjadi pada tahun 2011 lalu. Lihat saja pemberitaan di televisi, ada kasus bentrokan beberapa pelajar SMA Negeri di Jakarta dengan wartawan salah satu televisi swasta. Belum lagi kasus kekerasan yang melibatkan beberapa mahasiswa antar fakultas dalam 1 kampus. Sebenarnya penyebab permasalahan yang terjadi ini hanya sepele, namun lunturnya jiwa nasionalime dan kemerosotan moral merupakan faktor utama dari semua kasus yang ada. Kita memiliki masalah yang cukup serius yaitu pada mentalitas dan moral bangsa.  Pendidikan kita seharusnya lebih menekankan pada pembangunan karakter nasionalisme, bukan pada pencapaiaan kecerdasan intelektual saja.
Upaya  implementasi pendidikan karakter di sekolah, tentu tidak lepas dari peran pendidik. Berdasarkan kajian teoritis maupun empiris diyakini bahwa keberhasilan pendidikan karakter salah satunya diwarnai oleh  faktor pendidik itu sendiri. Diawal tulisan ini saya telah mengungkapkan bagaimanakah arti sebuah pendidikan, dan bagaimanakah arti seorang pendidik bagi pendidikan. Namun sekarang saya akan lebih memperjelas lagi arti dari pendidik, namun lebih fokus pada pendidik yang berkarakter sehingga dapat menjadikan pendidikan berkarakter. Arti pendidik yan berkarakter sesuai yang saya kutip dari buku Dr. Uhar Suharsaputra .Seorang pendidik adalah seorang yang telah menyerahkan dirinya dalam organisasi sekolah, dia tidak bisa melakukan tindakan dan berperilaku sesuai keinginan sendiri, tetapi harus dapat menyesuaikan diri dengan peran dan tugasnya sesuai peran dan tuntutan tugas serta aturan organisasi yang menjadi kewajiban bagi seorang guru, oleh karena itu kita, GURU  HARUS TAHU ATURAN, BERSEDIA DIATUR, dan BISA MENGATUR. Tahu aturan bermakna memahami bagaimana mekanisme kerja organisasi, dengan pemahaman itu maka seorang guru harus mau dan bisa diatur sesuai dengan mekanisme yang berlaku, serta harus bisa mengatur dalam arti mengelola secara optimal apa yang menjadi peran dan tugasnya dalam organisasi sekolah. Sementara berkaitan dengan bersikap dan bergaul dengan siswa, pendidik adalah pelayan mereka untuk mengantarnya pada masa depan yang lebih baik dalam hidup dan kehidupan, dalam ketidakpastian masa depan yang mungkin sedikit dapat dipastikan.
Jika kita mengulas tentang pendidik pasti akan terlitas dan pertama terlintas dibenak kita adalah sosok Ki Hajar Dewantoro yang lahir pada 2 Mei 1899 dan tiap tanggal 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), beliau telah mengambarkan tentang sosok guru idaman nan ideal. Saya yakin kata-kata beliau tidak asing lagi di telingga kita. Menurut beliau seorang pendidik harus:
1. Ing Ngarso Sung Tulodho
Kunci sukses pendidikan yang pertama dan utama adalah Akhlaq. Pendidik benar–benar harus bisa menjadi teladan dalam berakhlaq. Anak didik kebanyakan lebih percaya dengan pendidiknya daripada orangtuanya, karena guru dianggap tahu segala-galanya. Untuk itu segala tingkah laku, sopan santun pendidik akan menjadi panutan muridnya. pendidik kencing berdiri, murid kencing berlari.
2. Ing Madyo Mangun Karso
Kunci sukses kedua adalah Minat dan Semangat Belajar. Pendidik harus benar–benar menjadi penggali minat dan pemompa semangat belajar anak sehingga setiap anak mampu berpikir kritis dan belajar mandiri.
Jadi sebetulnya pendidik tidak perlu banyak mengajar, justru lebih perlu banyak menggagas tentang beragam bintang prestasi di langit yang perlu setiap siswa gapai.
Seorang bijak berpendapat bahwa tugas pendidik itu ibaratnya bercerita tentang enaknya ilmu dan membangkitkan selera anak untuk melahap ilmu tersebut. Keberhasilan tertinggi pendidik adalah jika mampu mengubah siswa yang mogok belajar menjadi siswa lebih pandai dari dirinya. Ini bukan tidak mungkin, karena otak anak dalam golden-age sedang otak pendidiknya sudah mulai telmi, waktu belajar anak lebih luas, sementara waktu belajar pendidik lebih terbatas, sumber belajar saat ini lebih banyak daripada sumber belajar ketika pendidik kuliah.
3. Tut Wuri Handayani
Kunci sukses ketiga adalah Pengasuhan dan Pengayoman. Pendidik harus benar–benar pengganti orang tua yang menerapkan Asah, Asih, Asuh, namun sekali lagi bukan dalam arti mengajar tapi mendidik.

Dari beberapa pendapat mengenai definisi pendidik yang berkarakter, dan beberapa petuah dari Bapak pendidikan indonesia. Dan pengamatan saya dari kehidupan sehari-hari dalam lingkungan pendidikan formal ataupun non formal, selanjutnya saya akan memaparkan bagaimanakah sosok pendidik yang berkarakter itu. Sehingga mudah-mudahan ini menjadi tolak ukur bagi pendidik untuk berlaku dalam mendidik.
1. Ramah dan Riang
Indikasi yang mungkin mendekati adalah
- Murah senyum, menyapa, memulai pembicaraan, memancing pertanyaan, tanggap dengan penuh perhatian dan hormat terhadap komentar siswa.
- Menceritakan leucon, tertawa bersama siswa 
2. Penuh keakraban
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Pandai membuat lelucon, mendorong dan memulai diskusi, hafal nama-nama siswa, berinteraksi dengan siswa sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung
3. Berwibawa dan percaya diri
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Menerapkan tata tertib belajar yang jelas, menjaga ketertiban kelas, berbicara dengan suara lantang dan jelas.
- Berbicara jelas, menatap (kontak) mata siswa, menjawab pertanyaan dengan benar.
4. Rendah hati dan peduli
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Mengakui kesalahan, tidak sombong, tidak mendompleng sukses orang lain, dan tidak merendahkan perestasi/sukses orang.lain
- Menghargai karya siswa yang baik,. membantu siswa yang membutuhkan bantuan, hafal nama-nama siswa, menawarkan bonus atau nilai tambahan terhadap prestasi siswa yang tinggi.
5. Hormat/menghargai
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Tidak melecehkan dan mempermalukan siswa di kelas, ramah pada siswa, mengucapkan kata minta tolong dan terima kasih terima kasih atas tindakan siswa yang diminta, tidak memotong pembicaraan siswa, tidak mebentak atau mengeluarkan kata-kata kasar pada siswa.
6. Pendengar yang baik
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Tidak memotong pembicaraan siswa, selalu mengadakan kontak mata, menanyakan inti pertanyaan yang diajukan siswa.
7. Profesional dalam penampilan
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Berpakaian rapih, bersih, tidak kusut dan kotor
8. Antusias dalam mengajar
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Murah senyum saat mengajar, menyajikan kegiatan belajar yang menarik, menampilkan ekspresi gerak dan mimik untuk pernyataan atau hal-hal penting, datang tepat waktu.
9. Mengelola waktu pembelajaran dengan baik
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Tiba tepat waktu atau lebih awal, mengakhiri pembelajarn tepat waktu, menyajikan bahan ajar yang relevan, memberikan kesempatan (waktu) untuk pertanyaan, menepati janji, mengembalikan pekerjaan siswa tepat waktu
10. Kreatif dan menarik
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Melakukan eksperimen metode mengajar, menggunakan produk teknologi untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pengajaran, menggunakan contoh yang relevan, menarik, tidak monoton
11. Komunikator efektif
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Berbicara lantang dan jelas, menggunakan kata/istilah baku, memberikan contoh yang jelas dan relevan.
12. Menetapkan sasaran belajar harian
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Menyiapkan dan mengikuti silabus dan RPP setiap kali melakukan pengajaran dan pembelajaran. 
13. Melek/terampil teknologi
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Mampu menggunakan komputer, mampu melakukan surat-menyurat melalui e-mail, mampu menggunakan alat tayang seperti OHP, LCD, dll.
14. Menguasai materi ajar
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Mampu menjawab dengan mudah pertanyaan siswa, tidak membaca langsung dari buku atau catatan, dan memberikan contoh yang jelas dan mudah dimengerti.
15. Menyajikan informasi terkini
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Mengaitkan topik pembelajaran dengan situasi nyata terkini, menggunakan rujukan (buku, majalah, video dll) mutakhir 
16. Selalu siap
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Membawa benda/bahan yang diperlukan dalam pembelajaran, tidak pernah terlambat datang ke kelas, memberikan kerangka kegiatan belajar (diskusi dsb).
17. Merangsang diskusi
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Mengajukan pertanyaan menantang dan kontroversial saat pembelajaran, mengarahkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
18. Merangsang tumbuhnya pikiran kritis/rangsangan intelektual
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Mengajukan pertanyaan cerdas/mendalam/bijak, menggunakan soal essay dalam kuis atau ujian, memberikan tugas rumah, mendorong diskusi/kerja kelompok
19. Memberikan umpan balik konstruktif
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Memberi komentar pada kertas kerja siswa, menjawab pertanyaan siswa, memberi saran
20. Menerapkan ujian yang berkeadilan
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Memberikan garis-garis besar bahan yang akan diujikan, soal ujiam relevan, tidak membebani siswa dengan bahan bacaan, memberikan materi ajar yang sesuai dengan tingkatan mayoritas siswa,
21. Peka dan teguh hati
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Meyakinkan diri bahwa siswa telah menguasai materi ajar sebelum berpindah ke materi baru, memberikan pelajaran tambahan, mengulangi penjelasan bila perlu, menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa.
22. Berusaha menjadi guru yang lebih baik
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Meminta umpan balik atas kinerjanya dari siswa, selalu belajar (mengikuti seminar, pelatihan dll), menggunakan metode mengajar tebaru
23. Kesalingmengertian
Indikasi yang mungkin mendekati adalah 
- Mau menerima alasan yang sah siswa yang ingin meniggalkan pelajaran, tidak kehilangan kendali diri (marah) terhadap siswa, menyediakan waktu tambahan untuk mendiskusikan materimateri yang sulit.

  
Demikian tulisan saya buat sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan saya. semoga tulisan ini bermanfaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 
Artikel ini diikut sertakan dalam Lomba blog Sampoerna School of Education “Menjadi Pendidik”


Penerapan SIM ( Sistem Informasi manajemen ) berbasis Teknologi dalam Pariwisata Indonesia

Indonesia memiliki beragam budaya dan tempat wisata yang menyebar dari sabang hingga merauke. Beraam budaya tersebut merupakan salah satu kekayaan alam yang menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara kaya di dunia. keeksotisan pariwisata indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. Ada beribu-ribu tempat wisata Indonesia yan ditawarkan paa masyarakat dunia. Namun, hingga kini masih sedikit orang yang mengetahuinya.
Misalnya saja, bila kita menyebut pariwisata Indonesia di kancah internasional, maka yang ada dalam bayangan mereka adalah Bali. Ya, bagi wisatawan mancanegara, Indonesia adalah Bali dan Bali adalah Indonesia. Padahal, kenyataannya masih banyak pariwisata Indonesia yang belum mereka ketahui yang tentu saja tidak kalah menarik dengan Bali.
Memperkenalkan pariwisata Indonesia pada masyarakat dunia bukan hanya semata-mata tugas pemerintah, namun juga tugas kita semua. Kita semua tahu, bahwa salah satu bidang yang menyokong devisa negara kita adalah unsur pariwisatanya.
Oleh sebab itu, tak salah bila kita semua memikirkan bagaimana cara mempromosikan pariwisata Indonesia pada masyarakat dunia agar tempat wisata yang terkenal di Indonesia di mata mereka tidak hanya Bali.
Namun ada beberapa masalah yang muncul setelah banyaknya wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin dan datang ke tempat-tempat wisata Indonesia, salah satu masalahnya adalah dalam bidang fasilitas penunjang wisatawan domestik maupun asing, khususnya wisatawan asing. Sehingga menyebabkan daya tarik terhadap tempat-tempat wisata tersebut menurun.Sarana penunjang tersebut dapat berupa informasi rute, moda transportasi, dan sebagainya yang menunjang wisatawan untuk menikmati wisatanya. Jika kita amati dari masalah-masalah yang melingkupi fasilitas penunjang, sebenarnya masalah yang paling ungent sekarang ini adalah masalah informasi tempat wisata dan rute untuk menuju ke tempat wisata tersebut.
Banyak dari wisatawan mancanegara bahkan wisatawan domestik yang ingin berkeliling ke tempat-tempat wisata indonesia kebingungan karena sulitnya informasi rute dan tempat wisata. Hal ini melingkupi bagi wisatawan yang baru mendatangi tempat wisata tersebut pertama kali. karena jika sudah menyambangi tempat wisata tersebut, wisatawan cenderung sudah tahu rute dan karakteristik tempat wisatanya. Namun beda halnya dengan wisatawan yang baru pertama kalinya ke sebuah tempat wisata, Ia cenderung akan kebingungan mengenai rute, moda transportasi yang harus digunakan agar murah, dan hal-hal lainnya.
Masalah-masalah tersebut sebenarnya sudah diantisipasi beberapa pihak. Contohnya di yogyakarta, Dinas pariwisata DIY menyediakan rute-rute tempat wisata di setiap shelter bus transjogja, rute itu juga melingkupi rute dari bus-bus transjogja. Namun rute-rute tersebut masih dalam bentuk lembaran kertas yang di tempel. Sehingga dari banyak wisatawan yang saya tanya dia masih kebingungan dengan informasi tersebut, karena informasi tersebut masih bersifat konvensional dan informasi yang disediakan juga terbatas hanya informasi rute. Disana wisatawan diharuskan untuk mengolah sendiri informasi yang didapat.






Sebenarnya teknologi peta dalam digital sudah dikembangkan oleh salah satu operator seluler di indonesia. Namun peta tersebut hanya melingkupi jalur/rute yang digunakan untuk membantu perjalanan mudik. Diteknologi ini terdapat banyak fasilitas-fasilitas yang sebenarnya bisa digunakan untuk mencari rute secara otomatis ke suatu tempat, dalam kata lain menggunakan sistem GPS ( Global positioning system ). Sehingga para pengguna dapat mencari dimana ia sekarang dan bagaimana untuk mencapai ke suatu tempat. Dan disana juga disediakan fasilitas pencari sarana layanan publik. Namun yang menjadi masalah dengan sistem ini adalah sistem ini hanya bisa diakses oleh pengguna salah satu operator seluler tertentu, dan berbayar.
Ada juga fasilitas yang dapat diakses oleh semua operator seluler, yaitu google map mobile. Fasilitas ini cukup lengkap, karena dapat menunjukan posisi seseorang dan rute untuk menuju ke suatu tempat yang akan dituju. Namun untuk di daerah indonesia hal-hal yang mengenai rute terkadang masih agak rancu jika di cari melalui aplikasi tersebut. Hal ini bisa saya buktikan ketika saya memasuki daerah pantai di wonosari,yogyakarta. Rute yang ditunjukan masih membingungkan saya yang pada waktu itu masih termasuk pertama kali ke daerah tersebut. Dan fasilitas google maps ini juga harus digunakan dalam keadaan online.


Halaman muka SI rute wisata di Badung, Bali
Namun beda halnya ketika saya jalan-jalan ke bali. di daerah badung sudah disediakan aplikasi yang dapat menunjukan tempat-tempat wisata, rute-rute untuk menuju tempat wisata tersebut, dan beberapa info mengenai badung bali. Rute ini masih belum di produksi/sediakan secara masal. karena saya mendapatkan ini dari beberapa orang yang saya kenal. Jadi aplikasi ini belum dikembangkan untuk digunakan  lebih lanjut. Padahal jika aplikasi semacam ini dikembangkan dan dterapkan dengan sistem online dan offline maka akan lebih mempermudah para wisatawan yang akan mengunjungi suatu tempat. Dan dampak lebih jauhnya yaitu meningkatnya wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat wisata indonesia.
Jadi, sebenarnya indonesia perlu diterapkan Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) yang terstruktur dan lengkap untuk mempermudah wisatawan dalam menjelajah tempat-tempat wisata di indonesia. Aplikasi yang berisi informasi tempat-tempat wisata, rute-rute, moda transportasi, dan hal-hal yang dibutuhkan bagi wisatawan ini dibuat sedemikian rupa sehingga mudah digunakan oleh para wisatawan domestik maupun asing. Sehingga indonesia perlu mengembangkan aplikasi semacam ini yang di desain untuk berbagai macam model, dari offline sampai online. Pada mode online di desain dengan situs yang minimalis namun fungsional, dapat di akses melalui komputer ataupun mobile phone. Dan pada mode offline didesain menjadi aplikasi yang ringan, fungsional, lengkap namun dapat diinstall di banyak tipe mobile phone, dan juga dapat di install pada komputer. Selanjutnya pihak dinas pariwisata menyediakan satu komputer di tempat yang strategis dan aman untuk para wisatawan yang akan menyusuri tempt-tempat wisata. Misalnya di pelabuhan, bandara, terminal, pojok-pojok tempat wisata,dan lan lain.
Memang dengan adanya ide semacam ini terlihat sangat sulit untuk direalisasikan, ada banyak alasan yang muncul ketika ide semacam ini saya utarakan pada teman saya. salah satu alasan yang dianggapnya paling sulit adalah mengumpulkan informasi mengenai rute di tiap daerah dan penyebaran aplikasi tersebut. Nah disinilah seharusnya kita mulai untuk berfikir kritis dan kreatif melihat teknologi dan perkembangan sekitar. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat semacam ini kita bisa menggunakan koneksi dunia maya yang menghubungkan berbagai macam background orang di manapun dan kapanpun. Saya bisa katakan bahwa ini adalah proyek yang bisa digalakan dari kecil ke besar. Dari kota-kota ke provinsi-provinsi kemudian menjadi satu database yaitu nusantara. Oke, kita bisa mulai terlebih dulu dari daerah-daerah di jawa timur terlebih dahulu. Kita dapat mengumpulkan informasi-informasi mengenai lokasi wisata, ruter-rute wisata, dan sebagainya yang berhubungan denga wisata. Kita dapat menyebarkan informasi ini melalui website kumpulan blog dan tulisan orang-orang jawa timur, dan dari sana juga kita dapat bekerjasama dengan admin website NGAWUR ( ngeblog jawa timur ) untuk membuat semacam kompetisi ngeblog cerita tempat-tempat wisata di jawa timur, all about destination in east java. Nah dari sana kita dapat mengumpulkan informasi-informasi tersebut yang selanjutnya proyek ini dilanjutkan membuat aplikasi yang membantu wisatawan berkunjung di jawa timur. mulai dari informasi tempat wisata sampai rute dan moda transportasinya pun ada. Seperti contoh, ada wisatawan yang berasal dari yogyakarta, disana dia dapat info ada desa bahasa di jawa timur. Dengan mengakses website atau aplikasi yang sudah jadi tersebut wisatawan tersebut tinggal mengetikan desa bahasa kemudian muncul profil desa bahasa di pare, disana terdapat rute kalo dari daerah yogyakarta itu harus naik moda transportasi apa saja dan rutenya seperti apa. jika memilih untuk menggunakan motor ada rute yang muncul secara detail seperti aplikasi peta berute.
Dan masih ada satu keraguan lagi, yaitu bagaimana cara menyebarkan aplikasi tersebut jika sudah jadi ? itu se mudah, kalo kita lihat aplikasi tersebut termasuk aplikasi yang berbasis teknologi. Kita tahu bahwa di indonesia terdapat website yang mempublish dan membahas teknologi-teknologi terbaru dan mutakhir. websitenya adalah Pusat Teknologi, disana kita dapat mengetahui kabar-kabar teknologi terbaru. Disana kita bisa pasang atau publish bahwa sekarang sudah ada aplikasi peta wisata portabel dan website peta wisata. silahkan bisa kunjungi dan download melalui website Pusat teknologi tersebut.
Proyek ini selain menjadi proyek kecil ke besar juga bisa langsung menjadi proyek besar, yaitu dengan menggunakan komunitas blog yang cakupannya besar, yakni nusantara. Blogger Nusantara ini adalah salah satu website paguyuban/kumpulnya para blogger se-Nusantara / Indonesia. Dari sini kita dapat menerapkan konsep sebelumnya untuk diterapkan dalam jangkauan yang lebih luas.
Demikian tulisan saya buat sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan saya. semoga tulisan ini bermanfaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Artikel ini diikut sertakan dalam Ngawur Writing Contest “Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Indonesia” yang diselenggarakan oleh NGAWUR dan bekerjasama dengan Pusat Teknologi dan Blogger Nusantara