Apa Prospek Lulusan Teknik Industri?

Secara klasik, mengingat lahirnya Teknik Industri adalah untuk melayani sektor manufaktur, maka bidang kerja dari lulusan teknik industri adalah pada jalur Production Officer hingga ke Director.
Deksripsi kerjanya adalah memastikan jalannya produksi dan operasi secara efisien dan efektif hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang terbaik (excellence). Ini mencakup (walaupun tidak terbatas pada):
  • evaluasi standard waktu kerja: Berapa waktu sesungguhnya dalam mengerjakan suatu urutan pekerjaan yang normal, dengan menyeimbangkan antara kemampuan manusia normal dg tuntutan organisasi.
  • merancang bagaimana cara kerja manual terbaik: bagaimana memastikan sebuah desain kerja dapat mengoptimalkan kemampuan manusia dan hukum alam – memanfaatkan gravitasi misalnya.
  • merancang dan memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja: Bagaimana susunan dan urutan fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang atau proses bisa berjalan dengan tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga memakan waktu yang berharga. Facility Layout and Plant Designer
  • penyusunan jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh fasilitas produksi serta bagaimana menyimpannya: untuk memastikan bebas hambatannya proses produksi, tentunya anda harus memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung harus tersedia ketika produksi dilakukan. Jangan seperti masak di dapur untuk nasi goreng, ketika sudah mulai ternyata nasinya nggak cukup (atau masih dalam bentuk beras) – PPIC Officer/Manager – PPIC: Production Planing and Inventory Control.
  • menjaga tingkat operasi dari setiap sumber daya (mesin, peralatan dsb) dalam kondisi optimal melalui manajemen pemeliharaan: (Maintenance Officer/Manager)
  • menjamin mutu produk yang berasal dari mutu proses yang baik: (QA (Quality Assurance) Officer/Director)
Hal-hal diatas menjadi sebuah pekerjaan, yang hampir dapat dikatakan rutin, harus dilakukan dengan kecepatan perubahan produk yang saat ini terjadi. Dulu untuk merubah sebuah produk kita membutuhkan waktu 3-5 tahun, sekarang untuk produk-produk tertentu yang sarat dengan teknologi (HP/Mobile Phone), kita perlu mengubahnya dalam hitungan 1-2 tahun bahkan bulanan. Bayangkan anda harus memproduksi ribuan dan jutaan produk yang lama tetapi sudah mulai memproduksi ribuan produk baru dalam sebuah fasilitas produksi. Toyota terkenal dengan kemampuannya untuk memproduksi beberapa produk sekaligus dalam satu fasilitas. Artinya mobil kijang, corolla, dan lainnya, dirancang sedemikian rupa untuk menggunakan fasilitas yang sama.
Melebar ke Jasa. Tetapi seiring dengan kebutuhan akan hal yang sama terhadap efisiensi dan efektivitas dibidang industri lainnya, termasuk industri jasa, maka semakin berkembang pulalah ruang lingkup kerja Teknik Industri. Saat ini dari penelusuran yang dilakukan kepada para lulusan TI-UI, diketahui mereka lebih banyak bekerja di sektor jasa dibandingkan manufaktur. Hal ini diakibatkan memang kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas ternyata tidak hanya dituntut di industri manufaktur, tetapi juga industri jasa.
Jabatan yang sering diambil menyangkut QA (Quality Assurance), Business Excellence Team, Standard and Procedure Development Officers, dan Pemasaran, Operations Officer hingga Directors – (Kata Operations menggantikan kata Productions karena dalam dunia jasa memproduksi jasa merupakan sebuah konsep operasi). Mereka terserap di perbankan, stasiun televisi, telekomunikasi, teknologi informasi, pemerintahan, konsultan, asuransi, energi, rumah sakit, pendidikan dan sebagainya.
Kembali, kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas sebenarnya ada disemua sektor industri. Kata industri bahkan diletakkan untuk menjelaskan industri pendidikan, industri pariwisata dan industri telekomunikasi. Tergantung dari para alumni teknik industri untuk mendefinisikan dan menterjemahkan kemampuan mereka untuk bekerja multisistem, multifungsi dan multipendekatan terhadap sektor-sektor industri baru. Saya sudah mengimplementasikan pendekatan dan ilmu teknik industri di bidang pemerintahan (yang paling sering dituding tidak efisien dan efektif) dan rumah sakit. Di negara referensi Teknik Industri, Amerika, melalui lembaga profesi Institute of Industrial Engineers – www.iienet.org, terlihat bahwa alumni TI disana dibagi menjadi beberapa perkumpulan mencakup perkumpulan sistem kesehatan (SHS – Society of Health Systems), SEMS (Society of Engineering and Management Science), Engineering Economy, Quality and Reliability Management, Operations Excellence dan lainnya.
Bukannya bidang-bidang tersebut sudah ada ahlinya? Tentu saja, dan jika berbicara keahlian spesialisasi memang demikian. Tetapi trend saat ini adalah pendekatan yang multidisiplin dan multidimensi lebih dibutuhkan, mengingat meningkatnya kompleksitas dari permasalahan. Keunggulan inilah yang ditawarkan oleh Teknik Industri, yang secara kurikulum menekankan terhadap pendekatan multidisiplin ini, ditambah dengan kemampuan perancangan (design capability) dengan latar belakang keteknikan kuat. Latar belakang keteknikan inilah yang menguatkan kemampuan mengembangkan metodologi yang logis dan terstruktur, dibandingkan dengan bidang ilmu lainnya.

Hal-hal Tersebutlah yang juga menjadi alasan mengapa lulusan prodi Teknik Industri sangat banyak dibutuhkan, Secara lebih spesifik dibutuhkan antara lain dalam bidang:

Industri Manufaktur
  • Supervisor produksi
Kebanyakan industri manufaktur mensyaratkan posisi ini diisi oleh pria karena jam kerjanya yang biasanya berdasarkan shift. Walaupun sistem shift seringkali tidak berlaku untuk level supervisor, namun tanggung jawab jabatan kerap menuntutnya untuk paling tidak sekedar hadir di tiap shift. Belum lagi apabila terjadi masalah di luar kendali.
  • Quality system management (Quality Assurance)
Tanggung jawab bagian ini bukanlah mengecek kualitas produk maupun material, melainkan menjaga berjalannya sistem yang telah dibakukan berdasarkan standar internasional sistem kualitas. Industri manufaktur yang telah menerapkan sistem kualitas mutu internasional seperti ISO harus secara berkala meninjau apakah proses yang berjalan sudah sesuai dengan panduan yang dibuat dan apakah panduan tersebut selalu diperbarui jika ada perubahan.
  • Inventory management
Karena keterbatasan area yang dimiliki perusahaan untuk penyimpanan barang jadi, setengah jadi, maupun material, diperlukan adanya manajemen penyimpanan. Ini juga salah satu ilmu dasar pada jurusan Teknik Industri. 
Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam manajemen penyimpanan, seperti harga barang, dimensi kemasan barang, luas area yang tersedia, lama pemesanan ke supplier, seberapa sering barang jadi dibeli konsumen, dan berapa lama masa garansi atau kadaluarsa barang.

Industri Jasa

  • Personnel management
Manajemen personalia merupakan posisi yang selalu ada di setiap perusahaan, namun dengan nama yang berbeda-beda. Tanggung jawab bagian ini adalah untuk pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Meliputi analisis kemampuan apa yang harus dimiliki tiap SDM berdasarkan deskripsi pekerjaannya, dan pelatihan apa yang perlu diikutinya untuk memiliki kemampuan tersebut.
  • Project management
Dalam jurusan Teknik Industri juga dipelajari mengenai manajemen proyek. Tanggung jawabnya adalah memecah suatu proyek ke dalam tugas-tugas kecil, kemudian menjadwalkannya sehingga proyek tersebut selesai pada waktu paling singkat yang bisa dicapai, dan membagi-bagi tugas tersebut ke orang atau bagian yang sesuai.
Lain-Lain
Lowongan kerja Teknik Industri  sangat beragam karena begitu komprehensifnya silabus Teknik Industri dalam mempelajari suatu proses dari hulu ke hilir, maka kemampuan spesialisasi tambahan di luar itu akan sangat menguntungkan, seperti misalnya kemampuan pemrograman komputer, bahasa asing, maupun desain.




sumber :
http://hidayatno.wordpress.com/2008/03/24/bidang-kerja-teknik-industri/
http://infoedukasi.net/2012/02/11/apa-itu-teknik-industri-dan-apa-prospek-lulusannya/

Tidak ada komentar: